I came across this Bahasa Indonesia website of our son of Punggol. There is no Mandarin or Teochew version. I was not aware that Punggol area had a lot of Indonesian Chinese or Indonesians. What I know is that the those who have clinics in Mt Elizabeth have rich clients from Indonesia and for many that is their primary customer base.
This is the same man that leaves his BMW at home and drives his Toyota to grassroots events. This is the same man that lives in a HDB flat - a public housing scheme.
One has to ask why in all of Singapore, the PAP has not be able to find an honest individual who does not stretch the truth, give an honest account of himself and be proud of his station in life no matter where he is in society.
Singaporeans are not adverse to having a rich man serving them as Members of Parliament. That chap can also be a role model and an inspiration to others. Why is there a need to mislead and misrepresent themselves. Has the PAP not learnt from the recent AIM fiasco.
What is with the HDB flat thingy. This is not living within one's means. This is taking up valuable resources and forcing your Singapore couples to fork out a fortune to buy their first home with demand so high and supply so short.
Its is a fucking disgrace.
This is the same man that leaves his BMW at home and drives his Toyota to grassroots events. This is the same man that lives in a HDB flat - a public housing scheme.
One has to ask why in all of Singapore, the PAP has not be able to find an honest individual who does not stretch the truth, give an honest account of himself and be proud of his station in life no matter where he is in society.
Singaporeans are not adverse to having a rich man serving them as Members of Parliament. That chap can also be a role model and an inspiration to others. Why is there a need to mislead and misrepresent themselves. Has the PAP not learnt from the recent AIM fiasco.
What is with the HDB flat thingy. This is not living within one's means. This is taking up valuable resources and forcing your Singapore couples to fork out a fortune to buy their first home with demand so high and supply so short.
Its is a fucking disgrace.
http://www.capstonecolorectal.com.sg/ind/profile.html
Dr Koh Poh Koon
Direktur Medis & Ahli Bedah Konsultan, Capstone Colorectal Surgery Centre
Ajun Assisten Profesor, DUKE-NUS Graduate Medical School, Singapore
Ahli Bedah Konsultan, Department of Colorectal Surgery, Singapore General Hospital (SGH)
Konsultan Tamu, Department of General Surgery, Changi General Hospital
Direktur Pelaksana, Colorectal Cancer Molecular Genetics Research Laboratory, SGH
Direktur Pelaksana, Colorectal Cancer Genomic Health Service, SGH
Dosen Klinik, Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore (NUS)
Rekan Supervisor (Program Doktoral), Department of Pharmacy, Faculty of Science, NUS
Ajun Peneliti Klinis, Institute of Bioengineering & Nanotechnology (IBN), A*Star
Dr Koh Poh Koon adalah direktur Medis dan Ahli Bedah Konsultan kolorektal di Capstone Colorectal Surgery Centre, Mount Elizabeth Medical Centre, melayani paruh waktu sebagai ahli bedah konsultan di Singapore General Hospital (SGH), dan bertindak sebagai direktur pelaksana Laboratorium Penelitian Genetika Molekuler Kanker Kolorektal serta direktur pendiri Pelayanan Kesehatan Genom Kanker Kolorektal di SGH. Beliau merupakan konsultan tamu Divisi Bedah Onkologi di Pusat Kanker Nasional (National Cancer Centre), Singapura. Selain itu, Dr Koh juga ditunjuk sebagai konsultan tamu di Departemen Bedah, Changi General Hospital dimana beliau menjadi pengajar residen yang mengambil spesialisasi bedah kolorektal. Keahlian bedah Dr Koh antara lain dalam penggunaan laparoskopik minimal invasif dan juga teknik bedah robotik untuk gangguan kolon dan rektum dengan spesialisasi pada bedah preservasi spinkter. Dr Koh memperoleh akreditasi Bedah Konsol untuk Da Vinci Robotic Surgical System sejak tahun 2009. Sebagai penghargaan atas pelayanan medis yang luar biasa, Dr Koh dianugerahiPenghargaan Layanan Sepanjang 10 Tahun SGH pada tahun 2007, Penghargaan Layanan Kualitas SingHealth (Perak) pada tahun 2010 danPenghargaan Layanan dengan Hati SingHealth pada tahun 2011.
Dr Koh Poh Koon menjalani pelatihan terapi bedah untuk Inflammatory Bowel Disease di Edinburgh, Inggris (2002 – 2003) dan Cleveland Clinic di Ohio, Amerika Serikat (2006 – 2007) melalui beasiswa Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (HMDP) yang dibiayai oleh Kementrian Kesehatan Singapura. Beliau adalah anggota tim perawatan multidisipliner pada Pusat Inflammatory Bowel Disease di SGH dan memberikan kuliah dalam forum nasional maupun internasional mengenai berbagai aspek pembedahan IBD. Beliau juga merupakan anggota Kelompok Kerja Konsensus Asia Pasifik mengenai manajemen IBD pada tahun 2011, yang dibentuk dengan bantuan APAGE (Asia Pacific Association of Gastroenterology) dan telah membantu terbentuknya pernyataan konsensus Asia Pasifik mengenai manajemen IBD di wilayah Asia Pasifik.
Dr Koh Poh Koon memiliki ketertarikan khusus dalam manajemen klinis dan terapi pembedahan pada pasien dengan riwayat keluarga kanker kolorektal. Atas usaha tersebut, beliau memperoleh BeasiswaProgram Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (HMDP) untuk kedua kalinya pada tahun 2010 untuk pelatihan lanjutan dalam Tes Gen klinik dan pengobatan personalistik dalam manajemen kanker kolorektal Lembaga Genomik Medis, Cleveland Clinic, Ohio, Amerika Serikat. Pasca pelatihan, beliau menjadi direktur pendiri Pelayanan Kesehatan Genomik untuk Kanker Kolorektal di Singapore General Hospital. Pelayanan baru tersebut merupakan yang pertama di Asia, dan menyediakan perawatan multidisipliner komprehensif untuk pasien yang memiliki resiko tinggi kanker kolorektal melalui pendirian klinik untuk keluarga resiko tinggi, pelayanan konseling genetik, dan pembentukan pelayanan tes genetik klinis. Dr Koh menjadi pembicara mengenai topik tersebut di berbagai konferensi nasional dan internasional.
Dr Koh secara aktif mempublikasikan penelitian molekuler dan klinis, yang telah diterbitkan luas dalam berbagai jurnal sains dan klinis dengan evaluasi kolegial. Untuk penelitian – penelitian yang luar biasa di bidang kanker rektal, Dr Koh dianugerahi Penghargaan Peneliti Muda (di bidang Medis)dalam 13th SGH Annual Scientific Meeting, tahun 2002. Dr Koh menjadi editor untuk Journal of Cancer Research and Therapeuticsdan Diseases of the Colon and Rectum. Selain itu, beliau termasuk dalam tim penilai untuk Dana Penelitian SGH (SGH Research Grant) dan penilai ad-hoc untuk NMRC Grant.
Dr Koh menjadi pengajar di Yong Loo Lin School of Medicine, National University, Singapura. Beliau juga ditunjuk menjadi Ajun Asisten Profesor di Duke-NUS Graduate Medical School. Sebagai supervisor program doktoral, Dr Koh membimbing mahasiswa untuk menyelesaikan tesis doktoral di Departemen Farmasi, Fakultas Sains, NUS. Beliau memiliki ketertarikan khusus pada penelitian pembuatan profil metabonomik dan genomik kanker kolorektal dan memiliki kolaborasi penelitian aktif dengan berbagai institusi papan atas dalam inovasi biomedik dan pengembangan produk. Beliau juga merupakan anggota International Mismatch Repair Consortium (IMRC) yang meneliti dasar genetik pada Lynch Syndrome melalui proyek penelitian kolaboratif taraf dunia. Nama beliau dicantumkan dalam Marquis’ Who’s Who in Science and Engineering edisi 2006 sebagai pengakuan atas pencapaian tersebut.
Beliau menjabat sebagai komite eksekutif pada Perkumpulan Ahli Bedah Kolorektal Singapura (SCRS) dan terpilih sebagai bendahara untuk periode 2009 – 2010. Dr Koh termasuk anggota komite Perkumpulan Gastroenterologi Singapura (GESS – Gastroenterological Society of Singapore). Beliau juga merupakan anggota Konsil Internasional Koloproktologi dan anggota Perkumpulan Ahli Bedah Kolon dan Rektal Amerika Serikat (ASCRS - American Society of Colon and Rectal Surgeons) dimana beliau bertugas mendorong pelatihan dan kolaborasi internasional di antara ahli bedah kolorektal.
Dr Koh melaksanakan tugas di Angkatan bersenjata Singapura dan memperoleh tanda kehormatan, dianugerahi surat-surat penghargaan. Beliau merupakan Guard officer dengan kualifikasi terbang, dan dipromosikan menjadi perwira berpangkat mayor pada tahun 2009 dan saat ini menjadi Commanding Officer (CO) di Combat Service Support Battalion (CSSB). Sebagai bukti kepemimpinan dan kemampuan strateginya, dalam pelatihan 10th National Service Command and Staff Course- Kursus Komando dan Staf Wajib Militer ke-10 (NS-CSC) tahun 2009 di Singapore Armed Forces Command and Staff College, beliau menjadi salah satu lulusan terbaik, perwira medis pertama yang memperoleh gelar terbaik dalam pelatihan untuk perwira SAF.
Sebagai penghargaan atas kemampuan kepemimpinannya, Dr Koh ditunjuk sebagai anggota komite SingHealth Sub-commite on Leadership and Succession Planning (subkomite Kepemimpinan dan Program Suksesi) dimana beliau bertanggung jawab menciptakan kerangka kerja untuk pengembangan kepemimpinan di seluruh klaster SingHealth. Dr Koh juga bertindak sebagai anggota komite Penelitian Klinis SGH, yang bertanggung jawab dalam penelitian pengembangan infrastruktur Outram Campus. Selain itu, beliau adalah anggota Komite Penyimpanan Jaringan SingHealth, yang bertanggung jawab dalam pembentukan bank biologis untuk jaringan dan penggunaan spesimen biologis manusia dalam penelitian translasional di dalam SingHealth.
Dr Koh juga berperan aktif dalam masyarakat, dan bertindak sebagai anggota komite eksekutif dalam dewan masyarakat di Telok Blangah Dover Crescent sejak 2002 dan berperan sebagai anggota CERT (Community Emergency Response Team). Selain itu, beliau juga ditunjuk sebagai Assistant Liaison Officer (dalam Kesatuan Polisi Singapura) untuk kawasan Telok Blangah Dover Crescent sejak 2002.